Berkunjung Ke Museum perjuangan Kodam XIII/Merdeka yang terletak di Jalan Bethesda, Kecamatan Sario, Manado, Sulawesi Utara (Sulut)
Museum Perjuangan atau Museum Kodam XIII/Merdeka diresmikan pada tanggal 27 Februari 1979 oleh Panglima Brigjen TNI Rudini. Di halamannya terdapat monumen patung Robert Wolter Monginsidi dan dua meriam di samping kiri dan kanan.
Memasuki gedung museum, pengunjung disambut oleh lukisan Panglima Besar Jenderal Soedirman dan patung setengah badan Letkol A.G. Lembong, Mayor Daan Mogot, dan Kapten Pierre Tendean, ketiganya merupakan pahlawan nasional asal Sulut
Di ruangan depan museum terdapat peta rute gerilya Panglima Sudirman beserta berbagai foto perjalanannya. Di sebelah kanan terdapat peta pendaratan Jepang di wilayah Republik Indonesia serta berbagai foto dokumentasi terkait masa penjajahan Jepang di Indonesia.
Sebelum masuk ke dalam, kita wajib mengisi buku tamu, Masuk dari pintu sebelah kiri museum, terdapat foto-foto sejarah para pahlawan nasional asal Sulut yang terpampang di dinding museum. Ada foto sejarah singkat Nani Wartabone yang berasal dari Gorontalo, foto sejarah perjuangan Letkol A.G. Lembong yang mati tertembak bersama ajudannya, Lettu Kahalo, foto sejarah singkat CH. Taulu, pimpinan pemberontakan terhadap kekuasaan Belanda di Manado pada 14 Februari 1946, foto perjuangan Mayor H.V. Worang serta foto sejarah tentang Bataha Santiago yang mati diatas tiang gantungan Belanda.
Ada juga rangkaian foto tentang pahlawan nasional asal Sulut, Robert Wolter Monginsidi, Sejarah singkat Pahlawan Nasional Maria Yosephine Walanda Maramis (1872-1924) Sejarah Singkat Pahlawan Nasional Mr. Alexander Andries Maramis (1897-1977) yang merupakan adik kandung dari Walanda Maramis.
Selain itu juga banyak terdapat buku-buku sejarah yang tertata di dalam lemari serta foto-foto kegiatan TNI AD jaman dahulu, banyak buku dan foto-foto yang sudah rusak dimakan rayap.
Selain foto dan kisah sejarah, di dalam museum juga terdapat benda-benda bersejarah yang dipajang, berupa seragam perang, meja yang digunakan oleh Mahmildam XIII/Merdeka pada tahun 1968 untuk mengadili para anggota yang terlibat dalam pemberontakan G30S/PKI.
Terdapat juga replika tandu Jenderal Soedirman, berbagai mata uang kuno, kostum tari cakalele, dan kain tenun asal Timor-timor yang disita saat Operasi Seroja, helm prajurit, pesawat telepon dan pesawat radio yang digunakan selama masa Permesta serta berbagai koleksi senjata.